Senin, 24 Februari 2020

AMALAN-AMALAN SUNAH DI BULAN ROJAB

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

A6. Membaca “Sayyidul Istighfar” (3× Pagi dan Sore)
اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت
7. Membaca.
اَحْمَدُ رَسُوْلُ اللّٰهِ ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ × ٣٥
(Dibaca 35× pada Hari Jum'at terakhir bulan Rajab saat Khotib diatas mimbar)
(Amaliyah Ijazah Guru Mulia Al Habib Ahmad Bin Abu Bakar Bin Ali Bin Al Imamul Qutbh Ghoust Al Habib Abu Bakar Assegaf Gresik)
🌹 *Fadhilahnya*
"Barangsiapa yang mengamalkannya, maka tidak akan
terputus uang di tangannya ditahun itu (diberi kejembaran rizki uang)".
8. Berdo'a.
قال رسول الله: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة اول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، ليلة الجمعة، ليلة الفطر، ليلة النحر
Artinya, *"Lima malam yang tidak ditolak didalamnya do'a awal malam Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jum'at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha".*
📚 Sumber : Kitab Mukasyifatul Qulub, Kanzun Najah & Durratun Nasihin dll.
RAJAB diambil dari kata "tarjib" yang berarti "pengagungan". Ada ulama juga mengatakan RAJAB artinya "Ashab" yang berarti "mengalir/menuang", kenapa demikian karena di bulan RAJAB mengalirnya Rahmat Allaah bagi orang-orang yang bertaubat. ❤
Ulama juga berkata, "Bulan rajab bulan untuk menanam, sya'ban untuk menyiram, ramadhan untuk memanen.
*InsyaAllaah 1 Rajab jatuh pada hari Selasa 25 Februari 2020, maka malam awal bulan rajab adalah hari senin malam selasa tanggal 01/Rajab/1441H.*
Diantara amalan yang baik dilakukan pada bulan Rajab (Bulan Haram/Mulia) :
✨ Puasa.
✨ Istighfar.
✨ Do'a.
Di anjurkan banyak do'a terutama pada malam pertama bulan rajab 🌹
قال صلى الله عليه وسلم : خمس ليال لاترد فيه الدعاء: اول ليلة من رحب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر وليلة النحر.
(اخرجه السيوطى رحمه الله تعالى فى الجامع)
Di bulan rajab ini marilah kita menanam kebaikan sebanyak-banyaknya, Bertaubat kepada Allaah Subhanahu Wa Ta'aala dan meninggalkan maksiat agar kita mendapatkan Ridho-Nya
1. Doa ketika masuk bulan Rajab
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ
Artinya : *"Yaa Allaah berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya'ban, serta perjumpakanlah kami dengan bulan Ramadhan".*
2. Berpuasa dibulan Rajab
🌹Fadhilahnya:
قال رسول الله: من صام ثلا ثة ايام
من شهر حرام كتب له ثواب عباده تسعمائة سنة
Artinya, *"Barangsiapa berpuasa dibulan haram selama tiga hari maka dituliskan baginya pahala ibadah sebanyak 900 tahun."*
🌹Fadilahnya yang lain :
Barangsiapa yang berpuasa
1 hari dalam keadaan beriman dan semata-mata karena Allah maka wajib baginya ridho Allaah,
2 hari para penduduk langit dan bumi tidak bisa mensifatkan keutamaan dan kemuliaannya,
3 hari dijaga dari bala' dunia dan akherat,
7 hari akan di tutup baginya 7 pintu neraka,
8 hari akan di bukakan baginya 8 pintu syurga,
10 hari tidak akan meminta seseorang hamba suatu permintaan kecuali Allaah akan kabulkan doanya,
15 hari Allaah ampuni dosanya yang telah lalu, dan akan Allaah ganti keburukannya dengan kebaikan, dan Allaah tambah lagi pahalanya.
▶ Lafadz Niat puasa sunnah rajab :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
"Saya niat puasa esok hari di bulan rajab sunah karena Allaah Ta'aala."
3. Membaca Istighfar.
Doa dibaca pagi dan sore di bulan rajab (70×)
ّرب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ 70×
🌹 Fadhilahnya : *" Barangsiapa yang membaca Istighfar sebanyak 70× dibulan RAJAB maka niscaya kulitnya tidak akan disentuh oleh Api Neraka.*
Ulama berkata, *"Rajab adalah bulan untuk kita memperbanyak istighfar, sya'ban bulan untuk memperbanyak shalawat, ramadhan bulan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an."*
Maka dari itu perbanyaklah Istighfar dibulan yang mulia ini mintalah ampun kepadaNya.
4. Doa dibaca antara Dzuhur dan Ashar dibulan rajab (70×)
اَسْـتَغْفِرُ الله َ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا
5. Dibaca pada 10 hari yang pertama bulan rajab (100×)
سُـبْحَان الله الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ
Dibaca pada 10 hari yang kedua bulan rajab (100×)
سُـبْحَانَ الله ِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ
Dibaca pada 10 hari yang ketiga bulan rajab (100×)
سُـبْحَان الله الرَّؤُوْفِ
6. Membaca “Sayyidul Istighfar” (3× Pagi dan Sore)
اَللَّهُم َّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنت
7. Membaca.
اَحْمَدُ رَسُوْلُ اللّٰهِ ، مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ × ٣٥
(Dibaca 35× pada Hari Jum'at terakhir bulan Rajab saat Khotib diatas mimbar)
(Amaliyah Ijazah Guru Mulia Al Habib Ahmad Bin Abu Bakar Bin Ali Bin Al Imamul Qutbh Ghoust Al Habib Abu Bakar Assegaf Gresik)
🌹 *Fadhilahnya*
"Barangsiapa yang mengamalkannya, maka tidak akan
terputus uang di tangannya ditahun itu (diberi kejembaran rizki uang)".
8. Berdo'a.
قال رسول الله: خمس ليال لا ترد فيهن الدعوة اول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، ليلة الجمعة، ليلة الفطر، ليلة النحر
Artinya, *"Lima malam yang tidak ditolak didalamnya do'a awal malam Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jum'at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha".*
📚 Sumber : Kitab Mukasyifatul Qulub, Kanzun Najah & Durratun Nasihin dll.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Selasa, 18 Februari 2020

ALLAH SWT TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ENGGAN BERSHOLAWAT

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ALLAH SWT TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ENGGAN BERSHOLAWAT
1.Dijauhkan dari rahmat Allah 'azza wa jalla
Ada banyak hadits dgn redaksi yg berbeda2 yg menuturkan tentang kejelekan ini, bahwa orang yg enggan bershalawat ketika mendengar nama Rasul disebut akan dijauhkan dari rahmat Allah.
Salah satunya hadits dari Abu Hurairah yg menceritakan bahwa satu ketika Rasulullah naik ke atas mimbar lalu beliau mengucapkan kata aamin hingga tiga kali. Saat ditanyakan perihal tersebut beliau menuturkan bahwa malaikat Jibril baru saja mendatanginya. Ia berkata, “Barangsiapa yg mendapati bulan Ramadhan namun dosanya tidak terampuni maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn, wahai Muhammad!” Maka kemudian Rasulullah menjawab, “Âmîn.” Kemudian Jibril berkata lagi, “Orang yg mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya lanjut usia lalu ia tidak berbakti kepadanya dan ia meninggal dunia, maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn!” Maka Rasulullah menjawab, “Âmîn.” Kemudian malaikat Jibril berkata lagi, “Orang yg disebutkan namamu namun ia tak bershalawat kepadamu lalu ia meninggal dunia, maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn!” Maka Rasulullah menjawab, “Âmîn.”
2. Hidungnya berdebu
---------------------------------
Orang yg tidak mau membaca shalawat saat mendengar nama Rasulullah disebut digambarkan oleh Rasulullah sebagai orang yg hidungnya yg berdebu.
Hadits tentang ini banyak diriwayatkan dalam beragai kitab hadits di antaranya oleh Imam Turmudi:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Artinya: “Berdebu hidung seseorang yg namaku disebut di sisinya namun ia tak mau bershalawat kepadaku.”
Kalimat raghima anfu (hidungnya berdebu) dimaknai oleh sementara ulama sebagai kerendahan dan kehinaan. Imam Qurtubi menjelaskan bahwa kalimat itu bisa bermakna bahwa Allah membanting orang tsb hingga jatuh pada hidungnya dan menghancurkannya. Atau itu bermakna bahwa Allah merendahkan orang tersebut. Hidung merupakan anggota badan yg mulia dan tanah merupakan tempat berpijaknya kaki, maka orang yg hidungnya ditempelkan ke tanah berarti ia telah direndahkan dan dihinakan sedemikian rupa. (Abdullah Sirajudin Al-Husaini, As-Shalâtu ‘alan Naby, [Damaskus: Darul Falah, 1990], hal. 47)
Dengan demikian dapat dipahami bahwa orang yg enggan membaca shalawat ketika mendengar nama Rasulullah disebut ia adalah orang yg rendah dan hina di hadapan Allah subhânahu wa ta’âla.
3. Orang yang celaka
----------------------------------
Orang yg enggan bershalawat kepada Nabi ketika nama beliau disebutkan ia disebut oleh Rasulullah sebagai orang yg celaka. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَقَدْ شَقِيَ
Artinya: “Barangsiapa yg aku disebut di sisinya lalu ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah celaka.”
Celaka di sini berarti terhalang dari kebaikan dan jatuh ke dalam keburukan. Orang yang enggan bershalawat ketika nama Rasulullah disebut ia telah menghalangi diri sendiri dari mendapatkan kebaikan dan keutamaan bershalawat yg dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari siksaan api neraka. Maka dengan enggannya bershalawat ia telah mendekatkan dirinya kepada neraka karena ia tidak mendekatkannya kepada surga.
4. Orang yang bakhil
---------------------------------
Orang yg enggan bershalawat kepada Nabi ketika ia mendnegar nama beliau disebut ia dianggap sebagai orag yg bakhil, orang pelit. Bahkan dalam satu riwayat Rasulullah menyebutnya sebagai orang yg paling pelit.
Imam An-Nasa’i meriwayat satu hadits:
الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Artinya:
Orang yg bakhil adalah orang yang ketika aku disebut di sisinya lalu ia tidak bersholawat kepadaku.” (HR. An-Nasai)
Orang yg bakhil adalah yang tidak mau memenuhi hak orang lain yg menjadi kewajibannya. Sebaliknya orang yg mau memenuhi kewajibannya secara sempurna tidak disebut sebagai orang bakhil.
Rosulullah ﷺ adalah orang yg menjadi sebab sebab didapatkannya kebahagiaan dunia dan akherat. Beliau datang sebagai orang yg memberi petunjuk dan rahmat bagi alam semesta. Beliau juga penyelamat bagi manusia dari kejelekan dan kerusakan dunia dan penyelamat di akherat dari segala hal yg tidak disukai dan dari siksaan apai neraka. Bila demikian adanya, tidakkah beliau berhak untuk diagungkan? Tidakkah beliau berhak untuk dihormati ketika namanya dituturkan?
Rasulullah adalah orang yg paling berhak untuk diagungkan dan dihormati dengan sebaik2 pengagungan dan penghormatan. Maka bila seorang yg mendengar nama beliau disebut lalu ia enggan mengagungkannya dgn bershalawat, tidakkah ia pantas disebut sebagai orang yg pelit, bahkan orang yg paling pelit?
5. Salah jalan ke surga
-----------------------------------
Imam At-Thabrani di dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabîr meriwayatkan sebuah hadits:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَخَطِئَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ؛ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa yg aku disebut di sisinya lalu luput ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah salah jalan ke surga.”
Tidak diragukan bahwa orang yg salah jalan menuju surga maka ia tidak mendapatkan petunjuk jalan menujunya. Yang terpampang di depannya adalah jalan menuju neraka. Karena di akherat kelak tak ada jalan lain selain dua jalan yg menuju ke surga dan yg ke neraka.
6. Orang yang kasar perangainya
------------------------------------
Abdur Razaq As-Shan’ani di dalam kitab Mushannaf-nya meriwayatkan sebuah hadits:
مِنَ الْجَفَاءِ أَنْ أُذْكَرَ عِنْدَ الرَّجُلِ فَلَا يُصَلِّي عَلَيَّ
Artinya: “Termasuk kasarnya perangai adalah ketika aku disebut di sisi seseorang lalu ia tidak bershalawat kepadaku.”
As-Sakhawi mengartikan kata Al-Jafâ’ sebagai meninggalkan kebaikan dan silaturahmi. Kata Al-Jafâ’ secara mutlak juga berarti kerasnya perangai. Orang yg keras perangainya, yg meninggalkan kebaikan dan silaturahmi, jauh dari dari Rasulullah Muhammad ﷺ.
Dari berbagai hadits di atas yg menuturkan berbagai kejelekan bagi orang yang enggan bershalawat kepada Nabi saat nama beliau disebut para ulama mengambil satu kesimpulan bahwa adalah wajib hukumnya membaca shalawat kepada Nabi manakala nama beliau disebutkan.
Wallahu a'lam
---------------------------------
Semoga kita adalah orang yang Selalu bersolawat tatkala nama Baginda ROSULALLAH ﷺ disebut karena itu adalah salah bentuk adab kita kepada Baginda ROSULALLAH ﷺ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

والسلام عليكم

Sabtu, 01 Februari 2020

Tiga Jenis Manusia Menurut Imam Al Ghozali

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
3 JENIS MANUSIA MENURUT IMAM AL-GHAZALI
Imam Al-Ghazali mengatakan:
“Ketahuilah, sungguh, orang yang tenggelam dalam urusan duniawi yang penuh dengan tipu daya, dan mencintai kesenangan-kesenangannya, pasti kalbunya akan lalai untuk mengingat kematian. Akibatnya, jika diingatkan tentang kematian, ia justru tidak suka, bahkan membencinya.
Mereka ini, persis seperti orang yang disindir dalam Al-Qur’an: ”Katakanlah: ‘Sesungguhnya maut yang kalian lari darinya pasti akan menjumpai kalian, lalu kalian semua akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan nyata. Kemudian, Dia akan memberitahukan kepada kalian apa-apa yang kalian lakukan.” (QS Al-Jumuah: 8).
Manusia pada dasarnya terbagi menjadi 3 golongan, yakni: orang yang tenggelam dalam urusan duniawi, orang yang bertobat, dan orang yang telah mencapai maqam ‘arif.
Pertama: Orang yang tenggelam dalam urusan duniawi tidak akan ingat tentang kematian. Dan, kalaupun dia mengingatnya, pasti ia lakukan sambil mengingat dunianya. Ini akan membuatnya semakin jauh dari Allah.
Kedua: Orang yang bertobat itu akan memperbanyak mengingat kematian, sehingga dalam kalbunya lahir rasa takut dan gentar. Hal ini akan semakin menguatkan kesempurnaan tobatnya. Boleh jadi, dia merasa takut pada datangnya kematian, tapi hal tersebut lebih didorong oleh rasa takut bahwa kematian itu akan datang di saat tobatnya dirasakan belum sempurna, dan bekalnya untuk kehidupan akhirat belum cukup. Rasa takut mati pada orang seperti itu masih bisa dimaklumi, dan dia tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang disebut dalam sabda Rasulullah, “Barangsiapa tidak suka bertemu dengan Allah, maka Allah pun tidak suka bertemu dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Orang-orang seperti ini sebenarnya tidak membenci pertemuan dengan maut atau pertemuan dengan Allah. Tapi, dia hanya takut jangan-jangan dia bertemu dengan Allah dalam keadaan yang kurang sempurna dan lalai. Dia laksana orang yang terlambat bertemu dengan kekasihnya, karena sibuk mempersiapkan diri supaya pertemuan itu mendatangkan kecintaan sang kekasih. Jadi, dia tidak bisa dianggap keberatan terhadap pertemuan tersebut.
Ciri khas orang yang bertobat adalah fokus pada persiapan untuk pertemuan dengan Rabb-nya dan mengurangi perhatian kepada hal-hal yang lain. Kalau tidak seperti itu, berarti dia termasuk orang yang tenggelam dalam urusan duniawi semata.
Ketiga: Orang yang ‘Arif adalah orang yang selalu mengingat kematian, karena baginya kematian adalah saat bertemu dengan Sang Kekasih. Dan, orang yang telah dimabuk cinta tak akan pernah lupa dengan janji bertemu dengan orang yang dicintainya. Orang seperti itu biasanya merasakan datangnya kematian begitu lambat, dan dia sangat gembira saat kematian datang. Sebab, dengan begitu dia bisa segera meninggalkan dunia, tempat tinggal orang-orang durhaka. Dia lebih memilih untuk berada di sisi Rabb semesta alam.
Hal ini seperti hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah. Menjelang kematiannya, Hudzaifah-Al-Yamani mengatakan: “Sang Kekasih datang kepada orang yang papa (lemah). Dan, tidaklah beruntung orang yang baru menyesal pada saat seperti itu. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa miskin lebih aku sukai daripada kaya, sakit lebih aku sukai daripada sehat, dan mati lebih aku sukai daripada hidup, tolong mudahkanlah kematianku supaya aku bisa segera bertemu dengan-Mu.”
--Imam Al-Ghazali dalam kitab Dzikir al-Maut wa Ba’dahu, Ihya Ulumuddin.
Allahuma sholi 'ala sayyidina Muhammad nabiyil umiyi wa 'alihi wa shohbihi wa salim
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Rabu, 18 September 2019

Doa Orang Tua Untuk Anak

السلام عليكم ورحممة الله وبركاته

Alhabib 'Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi (Pemilik maulid simthud Duror) berkata:
Apabila kalian melihat anak2 kalian tidak sesuai dg tabi'at kalian, hendaknya kalian amalkan membaca doa ini.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِى فِى أَوْلاَدِى,
وَاحْفَظْهُمْ وَلاَ تَضُرُّهُمْ,
وَوَفِّقْـهُمْ لِطَاعَتِكَ,
وَارْزُقْنِى بِرَّهُـمْ,
بِرَحْمَتِكَ يَـاأرْحَـمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma baarik lii fii aulaadiiy,
wah-fadh-hum walaa tadhurruhum,
wawaffiqhum li-thoo’atika,
war-zuqnii birrohum,
birohmatika yaa ar-hamar-roohimiin
Artinya :
Ya Alloh, berkahi aku pada diri anak2 ku,
dan jagalah mereka serta janganlah Engkau bahayakan,
dan limpahi mereka taufik untuk taat kepada-Mu,
dan karuniakan kepadaku “ ketaatan mereka ( birrul waalidain ) kepadaku,
dg rahmatMu ya Allah, Dzat yg Maha Penyayang
(Dibaca setiap hari ba'da sholat dan setelah membaca do'a ba'da adzan).
.
Catatan:
- Doa ini juga mujarab bagi anak yg nakalnya melampaui batas dan susah mendengar nasehat orang tua.
(dibaca lalu ditiupkan ke dalam air minum dan diminumkan kpd si-anak, Insya Allah!).
- dan boleh juga baca ayat kursi sekali lalu tiupkan ke ubun2nya pada saat anak itu sedang tidur....
- Semoga anak2 kita dijadikan anak2 yg sholeh & sholehah, aamiin Ya Rabbal Aalamiin.. ..
والسلام عليكم

Selasa, 10 September 2019

Hari Asyuro

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dalam kitab irsyadul ibad syekh zainuddin al-Malibari menuliskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Syaikhan (Bukhari dan Muslim). Dari Ibnu Abbas ra berkata pada saat Rasulullah datang ke Madinah beliau menemui orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari asyura’, Rasulullah berkata “hari apa ini ..?” Orang Yahudi menjawab ini hari yang baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Nabi Muhammad Saw bersabda:
فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِصِيَامِهِ
“Kita lebih benar dan lebih utama dari Musa dari kalian. Maka Musa puasa pada hari itu, dan memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk puasa”
Dalam hadits lain berbunyi:
انَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Aisyah ra. berkata Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Melihat beberapa keistimewaan dari puasa ayura’ di atas, sudah sepatutnya kita sebagai orang muslim yang beriman bisa melakukan apa yang sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw , walapun secara hukum puasa tersebut termasuk kategori puasa sunnah. Bagaimana dengan puasa tasu’a? Tidak hanya puasa pada hari kesepuluh saja, alangkah baiknya jika diikuti dengan puasa pada hari sebelumya (tasu’a) hari kesembilan atau sesudahnya dihari kesebelas.
Ibnu abbas berkata “Berpuasalah pada hari asyura’ dan berbedalah dengan orang yahudi. Berpuasalah sehari sebelum asyura’ dan sehari sesudahnya.” (HR Ahmad)
Dalam riwayat Imam Baihaqi disebutkan:
صُوْمُوْا التَّاسِعُ وَالْعَاشِرُ وَلَا تُشَبِّهُوْا بِالْيَهُوْدِ
“Berpuasalah pada hari tasu’a dan asyura’ dan janganlah kalian semua menyerupai orang-orang yahudi.”
Doa Pada Malam Asyura’
Doa merupakan wujud pengahambaan kita kepada Allah Swt. Dengan doa kita berarti membutuhkan pertolongan Dzat yang Maha Menolong. Namun sebaliknya kalau kita enggan berdoa maka kita termasuk orang yang menyombongkan diri. Dan doa merupakan saif (pedang) bagi orang yang beriman. Termasuk tradisi yang sudah dihidupkan oleh ulama ulama salaf yaitu menghidupkan malam asyura’ dengan dzikir dan doa.
Barang siapa yang mengerjakan ibadah pada malam asyura’ , maka dia seakan-akan beribadah kepada Allah seperti beribadahnya semua mahluk yang berada di tujuh langit. Hal ini sebagai mana yang disebutkan dalam kitab I’anatu al-Tholibin. al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad al-Amir menukil keterangan Imam al-Ajhuri yang mengatakan bahwa “Barang siapa yang pada malam atau hari asyura’ membaca wirid حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ tujuh puluh kali Insya Allah sepanjang tahun akan di lindungi oleh allah dari musibah dan hal yang buruk.
Adapun doa pada malam asyura’ seperti berikut ini
بسم الله الرحمن الرحيم وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَمْ سُبْحَانَ الله مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَىَ الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الِّرضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْ اللهِ إِلّاَ إِلَيْهِ. سُبْحَانَ الله عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَالِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُالِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلِّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَامَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلاَ حَوْلَا وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِى وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمض الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ
Memberi Nafkah Yang Lebih Istimewa
Salah satu tradisi yang dilakukan oleh ulama salaf pada hari asyura’ yaitu memberi nafkah yang lebih kepada orang yang wajib diberi nafkah. Maksudnya bagi kepala keluarga alangkah baiknnya pada hari asyura’ ini, menyajikan menu yang spesial,yang lebih enak dan lezat dari hari selainnya. Imam al-Thabrani dan Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ سَنَتِهِ كُلِّهَا
“Barangsiapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari a syura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rizki) kepadanya sepanjang tahun”.
Ada kisah menarik dari seorang ulama’ yang membuktikan tentang keabsahan hadits itu. Yaitu Sufyan bin Uyainah. Dia berkata “Saya telah mencoba dan mengamalkan hadits tersebut selama kurang lebih 50 tahun atau 60 tahun, dan hal itu benar dan mujarabnya benar.”
Ber sedekah
Sebenarnya untuk tradisi bersedekah ini tidak harus pada hari asyura’. Karena sedekah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Semakin banyak bersedekah semakin banyak pula kebaikan yang akan kita terima. Sedekah juga diyakini bisa menolak dari bahaya (bala’) yang menimpa diri orang yang mengamalkanya. Pada hari asyura’ ini ada keistimewaan dan kelebihan bagi orang yang mau bersedekah. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Madiny dari Ibnu Umar berkata:
مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ ، وَمَنْ تَصَدّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَّقَةٍ السَّنَةِ
“Barang siapa berpuasa pada hari asyura’ seakan akan s e perti puasa satu tahun. Dan barangsiapa bershodaqoh pada hari asyura’ maka seperti shodaqoh satu tahun”.
والسلام عليكم


Jumat, 30 Agustus 2019

Seandainya Ajal Dalam Tidur

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

EMPAT PERKARA SEBELUM TIDUR WALAU SESIBUK MANAPUN DENGAN TUGAS HARIAN.*
Jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara yaitu:
1. Sebelum khatam al-Quran.
2. Sebelum menjadikan para nabi bersyafaat untukmu di hari kiamat.
3. Sebelum para muslimin meredhai engkau.
4. Sebelum engkau melaksanakan haji dan umrah".
1. “Jika engkau akan tidur,bacalah surah al –Ikhlas tiga kali
Seakan-akan engkau telah meng-khatamkan Al-Quran
” Bismillaahirrahmaa nirrahiim,
‘Qul huallaahu ahad’ Allaah hussamad’
lam yalid walam yuulad’
walam yakul lahuu kufuwan ahad’ ( 3x ) “
2. "Bacalah shalawat untukku dan untuk para nabi sebelum aku" maka kami semua akan memberimu syafaat di hari kiamat
“ Bismillaahirrahmaa nirrrahiim, Allaahumma shallii ‘alaa saiyyidina Muhammad wa’alaa aalii saiyyidina Muhammad ( 3x ) “
3. “Beristighfarlah” untuk para mukminin maka mereka akan meredhai engkau
“ Astaghfirullaah hal 'adziim al lazhii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih ( 3x )
4. Dan perbanyaklah “bertasbih, bertahmid , bertahlil dan bertakbir” maka seakan-akan engkau telah melaksanakan ibadah haji dan umrah
“ Bismillaahirrahmaa nirrrahiim
Subhanallaah Walhamdulillaah Walaa ilaaha illallaah hu wallah hu akbar "
( 3x )
Sampaikanlah kepada orang lain,
maka ini akan menjadi sedekah jariah pada setiap orang yang anda kirimkan pesan ini, dan apabila kemudian dia mengamalkannya, maka kamu juga akan ikut mendapat ganjaran pahalanya insha Allah...
Aamiin ya Allah..
Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapa ku, keluarga ku,saudaraku dan setiap orang yang meng-klik Suka, share & berkomentar "aamiin" dan jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin...
.
Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin...
Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa 😃
Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)
Semoga yg berkomentar Aamiin
والسلام عليكم

Selasa, 20 Agustus 2019

Cara Mencuci Kemaluan Setelah Buang Air Kecil Dan Berak

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Cara Cuci Kemaluan yang Betul, Kalau Tidak Mau Disiksa Malaikat Di Alam Kubur Nanti !!
CARA MENCUCI KEMALUAN DENGAN BENAR...
Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan kita dengan bersih dan benar. Bersih belum berarti benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima.
Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.
As Sayyidina Abu Bakar R.A. pernah hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba2 tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala kemaluan mayat lelaki itu.
Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba2 berkata:
”Apakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan”
Setelah diselidiki amalan lelaki itu semasa hayatnya, ternyata dia merupakan orang yang menyepelekan dalam hal menyucikan kemaluannya setelah selesai membuang air kecil.
Jadi sebenarnya bagaimana cara membersihkan kemaluan kita dengan benar?
Lelaki dan wanita berbeda caranya. Bukan dibasuh sekadarnya dengan air dan asalkan bersih.
LELAKI:
Selepas membuang air kecil, disunnahkan berdehem tiga kali supaya air kencing betul-betul sudah habis keluar.
Setelah itu urutlah kemaluan dari pangkal ke ujung beberapa kali dengan menggunakan tangan kiri, sehingga tiada lagi air kencing yang tertinggal dalam saluran.
Kemudian basuhlah dgn air sampai bersih.
WANITA:
Apabila membasuh kemaluannya, hendaklah ia berdehem dan pastikan dicuci bagian dalamnya dengan memasukkan sedikit jari tengah tangan kiri dan diputar-putarkan sewaktu disiram air bersih.
Bukan dengan hanya menyiram air semata-mata, karena hanya dengan menyiram air saja tidak dapat membersihkan bagian dalam kemaluan wanita secara sempurna.
SANGAT PENTING
Begitu juga sewaktu akan membasuh air besar (berak), jari-jari tangan kiri yang akan dipakai membersihkan sebaiknya diolesi dengan sabun, terutama bagian kukunya. Kemudian sangat penting juga untuk memasukkan satu jari ke dalam dubur. Putarkan beberapa kali supaya najis keluar dari dinding dubur, sambil siram dgn air hingga terasa najis benar2 telah hilang dan bersih.
Sudah benar atau tidak kah cara membersihkan kemaluan kita selama ini? Kalau belum benar, mari bersama2 kita betulkan supaya diri kita bersih dengan cara yang benar. Karena telah dijanjikan neraka bagi mereka yg tidak istibro' (menyucikan diri dengan sempurna baik hadas kecil/ hadas besar).
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala", aamiin 3x YRA...
Jangan Lupa..SHARE... ilmu yang bermanfaat perlu kita amalkan bersama ... Wallahu a'lam...
Catatan:
1. Tidak ada kata malu dalam urusan menyampaikan kebenaran Agama.
2. Jangan beranggapan ilmu fiqih itu jorok, karena fiqih itu menjelaskan sedetail2 nya.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

SABAR

ASSALAMU'ALAIKUM. Hadist tentang Sabar yang Perlu di teladani Sabar merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai Allah Swt. Umat mu...