Sabtu, 25 Mei 2019

PESAN IMAM SYAFI'I

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
PESAN IMAM SYAFI'I
"Bila kamu tak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan" (Imam Syafi'i)
"Jangan cintai orang yg tidak mencintai Allah, kalau Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu" (Imam Syafi'i)
"Barangsiapa yang menginginkan husnul khatimah, hendaklah ia selalu bersangka baik dengan manusia" (Imam Syafi'i)
"Doa disaat tahajud adalah umpama panah yang tepat mengenai sasaran" (Imam Syafi'i)
"Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfaat" (Imam Syafi'i)
"Siapa yang menasehatimu secara sembunyi-sembunyi, maka ia benar-benar menasehatimu. Siapa yang menasehatimu di khalayak ramai, dia sebenarnya menghinamu" (Imam Syafi'i)
"Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafan sedang di tenun" (Imam Syafi'i)
"Jadikan akhirat dihatimu, dunia ditanganmu dan kematian dipelupuk matamu" (Imam Syafi'i)
"Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing" (Imam Syafi'i)
"Amalan yang paling berat diamalkan Ada 3 (tiga). 1. Dermawan saat yang dimiliki sedikit. 2. Menghindari maksiat saat sunyi tiada siapa-siapa. 3. Menyampaikan kata-kata yang benar dihadapan orang diharap atau ditakuti" (Imam Syafi'i)
"Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kemeralatannya, sehingga orang lain menyangka bahwa dia berkecukupan karena dia tidak pernah meminta" (Imam Syafi'i)
"Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan amarah, sehingga orang lain mengira bahwa ia merasa ridha" (Imam Syafi'i)
"Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan menyembunyikan kesusahan, sehingga orang lain mengira bahwa ia selalu senang" (Imam Syafi'i)
"Apabila engkau memiliki seorang sahabat yg membantumu dalam ketaatan kepda Allah, maka genggam eratlah ia, jangan engkau lepaskan. Karena mendapatkan seorang sahabat yang baik adalah perkara yang sulit, sedangkan melepaskannya adalah perkara yang muda" (Imam Syafi'i)
Pesan Imam Syafi'i.
Nanti di akhir zaman akan banyak ulama yang membingungkan umat, sehingga umat bingung mana ulama warosatul anbiya & mana ulama suu' yang menyesatkan.
Pesan Imam Syafi'i:
"Carilah ulama yang dibenci oleh orang2 kafir & munafik, dan jadikanlah dia ulama yang membimbingmu & jauhi ulama yg dekat dengan orang2 kafir & munafik, karena dia akan menyesatkanmu & menjauhkanmu dari keridhoan Allah SWT".
💖💖 IMAM SYAFI'I 💖💖
ولسلام عليكم

Sabtu, 18 Mei 2019

Rahasia Kenapa Sholat Wanita Lebih Baik Di Rumahnya

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
🌼 Rahasia Kenapa Sholat Wanita Lebih Baik di rumahnya 🌼
Sahabat,mungkin sebagian dari saudari kita belum mengetahui *RAHASIA KENAPA SHOLAT WANITA LEBIH BAIK DIRUMAHNYA,*sehingga iri dengan pahala laki-laki sholat berjamaah di masjid,dia mendapatkan keutamaan 27 derajat.
Dan ketika seorang laki-laki sholat tarawih berjamaah di masjid,dia dicatat sholat semalam suntuk.
Sahabat,mari kita buka tabir *RAHASIA KENAPA SHOLAT WANITA LEBIH BAIK DIRUMAHNYA.*Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Ummu Humaid radhiallahu 'anha,
قَدْ عَلِمْتُ أَنَّكِ تُحِبِّينَ الصَّلاَةَ … وَصَلاَتُكِ فِى دَارِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ وَصَلاَتُكِ فِى مَسْجِدِ قَوْمِكِ خَيْرٌ لَكِ مِنْ صَلاَتِكِ فِى مَسْجِدِى
🍃"Aku telah mengetahui bahwa engkau senang sekali sholat....Sholatmu di rumahmu lebih baik daripada sholatmu di masjid kaummu.Dan sholatmu di masjid kaummu lebih baik daripada sholatmu di masjidku (Masjid Nabawi)."🍃
📚 (HR. Ahmad)
📝 Pada hadits tersebut dijelaskan bahwa sholatnya seorang wanita di rumahnya lebih baik daripada sholat di Masjid Nabawi.Tahukah Sahabat tentang keutamaan seorang yang sholat di Masjid Nabawi? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
🍃"Sholat di masjidku lebih baik dari 1000 sholat di masjid lainnya selain Masjidil Haram."🍃
📚 (HR.Bukhari)
🌷Nabi mengabarkan bahwa sholat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang besar yaitu lebih baik dari 1000x sholat di masjid lainnya.Dan sholat wanita di rumahnya lebih baik daripada sholat di Masjid Nabawi🌷
Masya Allah...sungguh keutamaan yang agung bukan?
🌸 Tapi,adakalanya sholat wanita di masjid terkadang lebih utama daripada sholat di rumahnya.
Syeikh Muhammad Bin Sholih Al Utsaimin menjelaskan :
🍂"Sholat tarawih di rumahnya lebih utama,tetapi jika sholatnya di masjid akan lebih semangat dan lebih khusyu',dan dia khawatir jika sholat di rumahnya dia akan menyia-nyiakan sholatnya maka yang demikian ini sholat di masjid lebih utama"🍂
📚 (Al Liqo' As Syahri)
📝 Tentunya ketika wanita pergi ke masjid untuk sholat tarawih harus dengan syarat.Syeikh Sholih Al Fauzan berkata :
🍂"Keluarnya seorang wanita untuk sholat taraweh di masjid BOLEH DENGAN SYARAT :
🌸Menjaga hijab yang sempurna.
🌸Tidak memakai wewangian.
🌸Meninggalkan pakaian yang berhias.
🌸Tidak memakai perhiasan.
🌸 menjaga pandangan.
🌸Menjaga rasa malu dan adab"🍂
📚 (Malaffat Syahru Romadhon Wal Asyrul Awakhir
والسلام عليكم

Kamis, 09 Mei 2019

SEJARAH NABIYULLAH SYAM'UN AL-GHAZI AS (SAMSON) DAN HUBUNGAN DENGAN LAILATUL QADAR.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
(Sejarah seorang pejuang Allah yang bernama Syam'un Al-Ghazi (samson) dan hubungannya dengan Asal Mula Pahala Ibadah 1000 Bulan/Lailatul Qadar)
Mengapa lebih baik dari 1000 bulan? Atau, mengapa 1000 bulan?
Atau adakah kisah tentang 1000 bulan?
Kisah tentang 1000 bulan, berawal dari seorang Nabiyullah yang bernama Nabi Syam’un al-Ghazi as. Nabi dari kalangan Bani Israil. Beliau adalah hakim ketiga terakhir pada zaman Israel kuno.
Nabi Syam’un al-Ghazi As, memiliki beberapa nama;
dalam bahasa Arab, beliau disebut dengan Syamsyawn atau Syam'un.
dalam bahasa Ibrani, disebut Šimšon,
dalam bahasa Tiberias, disebut Šhimšhôn;
dalam Alkitab Nasrani, disebut Samson.
Nama Syam’un sendiri artinya "yang berasal dari matahari”,
sedangkan al-Ghozi, artinya “yang berasal dari Ghazi” (Ghaza,Palestina sekarang).
Suatu ketika Nabi Muhammad saw, Berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW, terlihat tersenyum sendiri, lalu ditanya oleh para sahabatnya
“Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah”"
Beliau menjawab,
“Diperlihatkan kepadaku dihari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan dipadang mah’syar, ada seorang Nabi yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Syam'un”.
Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Syam’un Al Ghozi as, beliau adalah Nabi yang berasal dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.
Nabi Syam’un Ghozi as berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT.
Nabi Syam’un al-Ghozi as. adalah seorang pahlawan berambut panjang yang memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.
Syam’un memiliki senjata semacam pedang yang terbuat dari tulang rahang unta bernama Liha Jamal, dengan pedang itu dia dapat membunuh ribuan orang kafir.
Siapapun musuh yang berhadapan dengannya, pasti akan hancur dengan pedang ajaibnya.
Tidak hanya itu, bahkan ketika dia merasa haus dan lapar,
dengan perantara pedangnya pula Allah memberikan makanan dan minuman.
Syam'un seorang muslim dan seorang yang ahli ibadah yang sangat disegani oleh kaum kafir.
Sudah tak terhitung lagi orang kafir yang mati di tangannya.
Selain itu, Syam'un juga ahli ibadah dan tercatat ia sanggup beribadah selama 1000 bulan
dengan shalat malam dan siangnya berpuasa,
dimana selama 1000 bulan tak pernah lepas dari shalat malam dan siangnya selalu berpuasa.
Samson adalah seorang pembela agama tauhid (meng Esa kan 1 tuhan / ALLAH),
berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.
Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung.
فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِDengan hanya bersenjatakan tulang rahang seekor unta yang di bentuk menyerupai sebuah pedang pendek yang tajam, Nabi berperang melawan bangsa yang menentang Allah SWT,
dengan penuh keberanian dan selalu dapat mengalahkan mereka.
Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa
kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.
Menghadapi kesaktian Nabi Syam’un al-Ghozi as, membuat para kafirun kewalahan.
Mereka mencari jalan untuk bisa menundukkannya.
Dengan segala kehebatannya itu, ia dibenci oleh para musuh, terutama dari golongan orang kafir. Akhirnya, dibuatlah rencana untuk membunuh Syam’un.
Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un.
Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi,
akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah. Akhirnya ide licik-pun ditemukan.
Mereka menawarkan hadiah berupa uang dan perhiasan yang berlimpah kepada istri Nabi (Istri samson), dengan syarat ia bersedia melumpuhkan suaminya.
Istri Nabi yang ternyata seorang kafir, sangat tergiur oleh hadiah itu.
Mereka kemudian memanfaatkan Istri Syam’un, untuk ikut membantu membunuh Syam’un.
Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya dan dikhianati istrinya sendiri dan pada akhirnya istrinya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Setelah dirayu dengan imbalan yang menggiurkan, sang istri mengiyakan ajakan kaum kafir untuk membunuh Syam’un suaminya sendiri karena ada iming-iming harta benda yang banyak,
si istri akhirnya mau melakukan kejahatan itu.
فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ
Maka orang kafir memberikan ide agar dia mengikat tangan dan kaki Syam’un sewaktu tidur, untuk kemudian akan dibunuh dengan beramai-ramai.
Para pembesar2 Kafir berkata,
"Kami akan memberimu seutas tali kuat, ikatlah tangan dan kakinya ketika dia tidur, nanti setelah itu kamilah yang bertindak untuk membunuhnya."
Pada hari pertama
Istri Syam'un gagal karena ketiduran yang disebabkan karena suaminya terlalu lama
mengerjakan shalat malam.
Lama waktunya itu sehingga membuat istri Syam'un tak kuasa menahan kantuk yang amat sangat. Memang Syam'un tidurnya hanya sedikit saja dalam semalam.
Dimana malam-malamnya hanya dipergunakan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Keesokan harinya, istri Syam'un lapor kepada kaum kafir quraisy bahwa dia belum berhasil mengikat tangan dan kaki suaminya. Mereka tidak mempermasalahkan hal ini.
Pada hari kedua
Istri Syam'un berhasil mengikat suaminya ketika tidur dengan seutas tali yang kuat.
Tatkala Syam'un bangun dan ingin beribadah kepada Allah SWT, ia terkejut karena kedua kakinya terikat.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku dengan tali ini?" tanya Syam'un kepada istrinya.
"Aku yang mengikat, hanya sekedar mengujimu sampai sejauh mana kekuatanmu," ujar istrinya.
Syam’un dengan mudah dapat melepaskan tali yang mengikatnya dengan satu ucapan doa.
Kemudian Syam'un lalu bergegas menuju tempat peribadatannya.
Maka gagallah rencana pembunuhan pada hari kedua itu.
Namun, setelah itu, musuh-musuh kafir datang lagi dengan membawa rantai dan istri Syam'um siap mengikat suaminya lagi pada keesokan malamnya.
Pada hari ketiga
Istri Syam'un di hari ketiga itu berhasil lagi mengikat suaminya dengan rantai
yang diberikan oleh orang-orang kafir.
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku kali ini?"
tanya Syam'un dengan nada agak marah ketika bangun dari tidur.
"Aku yang mengikatnya, sekedar untuk mengujimu," jawab istrinya.
Namun, dengan sekali hentakan Syam’un dapat menghancurkan rantai tersebut.
Rahasia Kekuatan Syam'un
Lalu Syam'un segera menarik tangannya dan memotong rantai itu.
Kemudian istrinya pun segera membujuk suaminya agar mau menceritakan rahasia
kekuatan tubuh yang dimiliki suaminya.
Akhirnya Syam'un bercerita juga,
jika sebenarnya ia adalah seorang wali dari sekian banyak Waliyullah yang hidup di dunia ini.
Sam’un berkata
“Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut panjang ini, ketahuilah bahwa tidak ada seorang pun yang mampu mengalahkanku dalam perkara dunia kecuali rambutku ini," jelas Syam'un.
Syam'un memang memiliki rambut yang panjang dan panjangnya digambarkan
bahwa ujung rambutnya akan menyentuh tanah saat Syam'un berdiri.
Karena sudah mengetahui kelemahan suaminya, akhirnya pada saat syamun tidur mulailah istrinya mengikat tangan Syam'un dengan 4 helai rambutnya dan mengikat pula kakinya dengan 4 helai rambut milik Syam'un, sementara ia tetap dalam tidurnya.
Setelah bangun, Syam'un bertanya,
"Wahai istriku, siapakah yang mengikatku ini?"
"Aku, untuk mengujimu," jawab istrinya yang mulai ketakutan.
Setelah itu Syam'un berusaha dengan sekuat tenaga untuk melepaskan ikatan itu, namun dia tidak berdaya untuk memotongnya.
Si istri langsung saja memberitahukan kepada kaum kafir tentang hal ini.
Nabi Syam’un al-Ghozi as lalu dibawa ke istana kehadapan raja para kafirun.
lalu diikat pada tiang utama istana dan dipertontonkan kepada khalayak istana.
Mulailah mereka memotong kedua telinga, bibir, kedua tangan dan kakinya.
Tidak hanya itu, Nabi juga disiksa dengan dibutakan kedua matanya,
Mereka menyiksa Nabi dengan tujuan agar beliau mati secara perlahan-lahan.
Istrinya yang jahat, ikut pula menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa rasa belas kasihan.
Astaghfirullah sungguh biadab orang kafir.
Pertolongan Allah SWT Datang
Begitu hebatnya siksaan tersebut, membuat Allah SWT lewat perantaraan malaikat jibril
berbicara dengan suaranya yang hanya bisa didengar oleh Nabi Syam’un al-Ghozi as,
“Hai Syam’un apa yang engkau inginkan, Aku akan menindak mereka.”
Nabi menjawab,
“Ya Allah, berikanlah kekuatan kepadaku hingga aku mampu menggerakkan tiang istana ini, dan akan kuhancurkan mereka dengan kekuatan dari Allah.
Bismillah Laa haula wa laa quwwata illa billah..
Do’a Nabi Syam’un al-Ghazi as diKabulkan Allah SWT. Allah SWT memberi kekuatan kepada Syam'un yang kekuatannya tidak bisa dibayangkan dan melebihi kekuatan dari rambutnya sendiri.
Maka dengan seizin Allah, Nabi Syam’un al-Ghazi as. menggoyangkan tiang istana tersebut,
Syam'un hanya beringsut sedikit saja, putuslah tali rambut itu bahkan dan tiang itupun rubuh
menimpa raja bersama seluruh khalayak istana termasuk istrinya yang durhaka dan orang-orang yang telah menyiksanya.
Tiangnya juga ikut roboh dan hancur lebur. istana yang dijadikan tempat pembantaian itu juga turut hancur dan atapnya menimpa orang-orang kafir dan semuanya mati.
Begitu juga dengan istrinya, juga ikut tertimpa reruntuhan gedung istana raja kafir.
Mereka semua mati tertimpa reruntuhan bangunan istana dan terkubur didalamnya.
Hanya Syam’un sendiri yang selamat, lalu Allah mengembalikan seluruh anggota badan yang telah terpotong dan menyembuhkan segala sakitnya.
فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ
Setelah peristiwa itu, Nabi Syam’un al-Ghozi as. bersumpah kepada Allah SWT akan menebus
semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan
kekufuran selama 1000 bulan tanpa henti.
Nabi menyibukkan diri dalam beribadah kepada Allah.
Malam hari dilalui dengan memperbanyak shalat malam, sedangkan siangnya beliau berpuasa.
Nabi menjalankan ibadahnya selama seribu bulan hingga ajalnya tiba.
Setelah mendengar kisah Nabi Syam’un al-Ghozi as,
para sahabat Nabi Muhammad saw menangis terharu,
bertanya sahabat kepada Nabi Muhammad SAW.
“Ya Rasullulah, tahukah baginda akan pahalanya?”
Jawab Rasulullah,
“Aku tidak mengetahuinya.”
فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ)
وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ
Setelah Rasulullah selesai berkisah,
Allah SWT menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad dan menurunkan Surat Al Qadr.
"Hai Muhammad, Allah memberi Lailatul Qadar kepadamu dan umatmu,
ibadah pada malam itu lebih utama daripada ibadah 1000 bulan," kata Malaikat Jibril.
Allah SWT berfirman: Surat Al-Qadar ayat 1-5:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥
Artinya:
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.
Mendengar berita itu, Rasulullah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berburu
malam Lailatul Qadar agar mendapatkan pahala seperti yang Allah AWT
berikan kepada Waliyullah Syam'un Al-Ghazi.
Apabila fajar telah terbit di malam qadar, maka malaikat Jibril berkata:
Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari..,
Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ?
Jibril Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang, Allah memaafkan serta mengampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok.
Siapa empat kelompok itu ?
Jibril Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan.
Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua.
Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi.
Keempat, orang yang bertengkar,
yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.
Subhanallah..., Maha suci ALLAH.
Semoga bermanfaat
Silahkan #share
sumber:
-DurrAtun Nasihin" pada Bab Lailatul Qadr.
Kitab Muqasyafatul Qulub.
Kitab Qishashul Anbiyaa (Al-Imam Ghazali).
والسلام عليكم 

Senin, 06 Mei 2019

ANTARA ROMADHONI DAN ROMADHONA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ANTARA ROMADHONA DAN ROMADHONI (ROMADHONI LEBIH KUAT)
Oleh Adji Prodesign pada 20 Juli 2012 pukul 12:19
Indah Azza
lafadz AN ADAI FARDLIS SYAHRI ROMADONA apaAN ADAI FARDLIS SYAHRI ROMADONI?Tolong jelasain dan ibarohnya+ditarjemahkan
JAWABAN :
Thowiq Menuju Surga
menurut saya AN ADAI FARDLISYAHU ROMADLOONI. dibaca jer karna menjadi mudlof ilahnya lafadl SYAHRI. dan di alamti dengan kasroh karna lafadl ROMADLOON mudlof pd lafadl setelahnya yaitu lafadl HADZIHIS SANATI, ta'bir dari kitab fathul mu'in ( وأكمالها أي النية : نويت عن أداء فرض رمضان ( بالجار للإضافة لما بعده) هذه السنة لله تعالى .......ه
Krici-an Wae
Mutafaq..dgn Jwbn Dr Kyai Thofiq..jg Dgn Bab Idzofah..jg Di Trgkan Dlm Kt Bajuri
Kalo Bicra Dgn Bacaan ROMADZONA , Mari Bersama2 Buka Alfiyah Ibnu Malik, Bab Ghuiru Munshorif
Aslim Tas'ad Al Khusaini
KALO dibaca fathah ROMADONA, berarti kalimat sesudahnya bukan mudof ileh.tetapi berdiri sendiri jd dorof.jadi dibaca HADZIHIS SANATA bin nasbi
ini terjadi krna romadona bukan dimudofkan, jadinya masih utuh sifat ghoiru munsorifnya
Dheewie AL
HA AN ADAI FARDHI SYAHRI ROMADHONA bukan romadhoni krn jd mudof ileh dan itu isim ghoiru munshorif jadi alamat jer nya dengan fathah. Mohon di koreksi admin
Amak Alaudin
baik sy copaskan dialognya, mohon tidak berkomentar sebelum dipahami dialognya...:yang intinya adalah ROMADHONI Lebih Kuat Dari pada ROMADHONA.
Pendapat ke 1 (RAMADHONI) :
1. Apakah ada masalah? Tidak ada. Yang menjadi masalah adalah Nahwu atau tatabahasa yang kita pakai. Mengapa banyak orang membaca "Ramadhana", padahal jelas-jelas RAMADHANA adalah mudhof ilaih (yang ditumpangi). Mudhof ilaih adalah kata yang ditumpangi oleh kata sebelumnya yaitu SYAHRI. Setiap mudhoif ilaih (yang ditumpangi) jelas harus jar (kasrah). Jadi di sini sangat jelas niat itu harus dirubah lafaznya menjadi: RAMADHANI. "Nawaitu Shouma Ghodin 'An Adaa'i Fardhi Syahri RAMADHAANI Hazihis Sanati Lillahi Ta'ala".Dasar :
وأكمالها أي النية : نويت عن أداء فرض رمضان ( بالجار للإضافة لما بعده) هذه السنة لله تعالى .......Mahalus syahid :“Romadhoni” dengan jer karena Idhofah pada lafadz sebelumnya
( fathul mu'in cetakan alhidayah halaman 55 baris 32 dari atas atau baris 4 dari bawah)
ASSANATU-ASSANATA-ASSANATI (yang artinya "tahun") adalah zharaf zaman (kata keterangan waktu), tapi dia kedudukannya sebagai mudhof ilaih dari ROMADONI.
2. bahwa ROMADONI tetap harus dibaca ROMADONI. kedudukan ROMADON hanya sekedar mudhof ilaih itu tidak apa-apa. Dia harus ROMADONA. Tapi kalau dia diidofatkan lagi dan dia berkedudukan menjadi mudhof sedangkan kata sesudahnya mudhof ilaih, dia wajib kasrah. Alias ROMADONI.
Kalau di i’robi kurang lebihnya begini :
ada'i=mudhof
syahri=mudhof ilaih
syahri=mudhof
romadona=mudhof ilaih
romadoni=mudhofhazihis
sanati=mudhof ilaih
3. kata Romadhon pada niat puasa, apakah dibaca Romadhona atau Romadhoni. Sebetulnya kedua-duanya dibaca jer/jar. Cuma, Romadhona alamat (tanda) jar-nya fathah dengan Alasan dia isim ghair munsarif/ghair muawwan. Romadhon dibaca Romadhona ini sudah berlaku umum dimasyarakat. Sampai kemudian belakang ini, para ahli tata bahasa Arab (nahwiyyin) Menemukan bahwa kurang tepat Romadhon pada niat puasa dibaca Romadhona, karena selain menjadi mudhof ilaih dia juga menjadi mudhof untuk kalimat Hadzihi (ini bukan zhorof tetapi isim isyarah) yang berkedudukan sebagai mudhof ilaih dari kata Romadhon. Maka dengan begitu, Romadhon dibaca Romadhoni, dengan tanda jar-nya kasrah bukan fathah.
4. Saya kira alasan itu (ROMADHONA) tidak kuat, karena Ramadhani tadi di-idhofatkan pula pada lafaz sesudahnya, yaitu HAZIHIS SANATI. Karena di sini sudah tidak ada faktor (illat) yang mengharuskan dibaca fathah, maka alasan itupun gugur. Artinya, lafaz itu sudah tidak lagi musti dibaca fathah ketika diidofatkan. Jadi, yang benar adalah RAMADHANI
Pendapat ke 2 (RAMADHANA) :
_______________________________
1. RAMADHANI dibaca RAMADHANA karena RAMADHANI termasuk isim ghair munsharif (isim yang tidak menerima tanwin). Mengapa dia menjadi isim ghair munsharif sehingga tidak bisa menerima tanwin? Karena dia alami dan ziyadah alif-nun (kata benda dan mendapat tambahan dua huruf yaitu alif dan nun).
ROMADON adalah isim ghair munsharif, dan apabila dijarkan harus dibaca fathah Kecuali bila ditambah Alif dan Lam dan idhofat!! Jadi bukan Alif Lam saja.Dasar :
وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْ رَدِفْ
Setiap Isim yang tidak Munshorif dijarrkan dengan Harakah Fathah, selama tidak Mudhof atau tidak jatuh sesudah AL. (ibnu aqil cetakan alhidayah bait ke 43 halaman 13 )
2. kalimat (kalimat dalam bahasa arab adalah “kata” dalam bahasa Indonesia) "hazihi" adalah isim isyarah, tetapi yang kita bahas kan tarkibnya (susunannya) bukan kalimat perkalimat. Klo misalnya saya ditanya "hazihi" ini isim apa? maka akan saya jawab ini isim isyarah, tetapi klo saya ditanya apa kedudukan kalimat "hazihi" dalam jumlah ini (jumlah adalah kalimat dalam bahasa Indonesia), maka saya akan menjawab ini adalah dharaf (dharaf adalah keterangan tempat atau masa, tapi ini dalam pengertian ilmu nahwu bukan ilmu sharaf) karena kalimat "hazihi" yang kemudian diikuti dengan kalimat "al-sanati" menunjukan masa dilaksanakannya puasa yang berarti tahun ini. Jadi "hazihi" bukan mudlaf ilaih untuk kalimat sebelumnya dan juga bukan mudlaf untuk kalimat sesudahnya. Bahwa kalimat "hazihi" dan "al-sanati" bukan bentuk idhafah (gabungan kalimat) tetapi kalimat "al-sanati" adalah badal (pengganti) dari kalimat "hazihi, karena setiap isim isyarah yang kemudian diikuti dengan isim ma'rifat atau lebih tepatnya dengan isim yang disertai alif lam, maka isim tersebut adalah badal dari isim isyarahnya. Sedang, apabila setelah isim isyarah adalah isim nakirah maka isim tersebut menjadi khabar dari isim isyarah tersebut. silakan dibuka di kitab Majmu' Durus al-Arabiyah bab isim isyarah atau di Alifiyah juga ada tapi babnya saya lupa.
3. kalimat "ramadlan" tetap menggunakan tanda jar fathah. mengapademikian? karena kalimat "ramadlan" tidak dimasuki alif lam, jadi isim ghairu munsharifnya tidak gugur walaupun diidhafahkan dengan kalimat sebelumnya,kecuali klo dimasuki alif lam maka ke-gharu munsharifannya akan gugur dan menjadi isim biasa yang tanda jernya menggunakan kasrah."hazihissanati" bukan mudhof ilaih tapi dhorof jadi jadi "ramadlan" tetap dibaca jer dengan tanda fathah.
Ajid Aziz Al-Abbasiyy
Kang Amak@Benr kuwi. Jawabannya sudah panjang, lebar dan benar. Kalau mau pake "Romadloona" boleh saja, asal jangan ditambah hadzihi sanati.
Lafal niyatnya jadi begini: NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN ADAAI FARDLI SYAHRI ROMADLOONA LILLAAHI TA'AALAA (tanpa haadzihis sanati).
Saya tambahkan. Niat puasa paling sedikit dan sah adalah sbb: NAWAITU SHOUMA ROMADLLOONA. (Saya niyat puasa Romadlon). Bisa dilihat di Fat'ul Muin.

SABAR

ASSALAMU'ALAIKUM. Hadist tentang Sabar yang Perlu di teladani Sabar merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai Allah Swt. Umat mu...