Selasa, 18 Februari 2020

ALLAH SWT TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ENGGAN BERSHOLAWAT

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ALLAH SWT TIDAK MENYUKAI ORANG YANG ENGGAN BERSHOLAWAT
1.Dijauhkan dari rahmat Allah 'azza wa jalla
Ada banyak hadits dgn redaksi yg berbeda2 yg menuturkan tentang kejelekan ini, bahwa orang yg enggan bershalawat ketika mendengar nama Rasul disebut akan dijauhkan dari rahmat Allah.
Salah satunya hadits dari Abu Hurairah yg menceritakan bahwa satu ketika Rasulullah naik ke atas mimbar lalu beliau mengucapkan kata aamin hingga tiga kali. Saat ditanyakan perihal tersebut beliau menuturkan bahwa malaikat Jibril baru saja mendatanginya. Ia berkata, “Barangsiapa yg mendapati bulan Ramadhan namun dosanya tidak terampuni maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn, wahai Muhammad!” Maka kemudian Rasulullah menjawab, “Âmîn.” Kemudian Jibril berkata lagi, “Orang yg mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya lanjut usia lalu ia tidak berbakti kepadanya dan ia meninggal dunia, maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn!” Maka Rasulullah menjawab, “Âmîn.” Kemudian malaikat Jibril berkata lagi, “Orang yg disebutkan namamu namun ia tak bershalawat kepadamu lalu ia meninggal dunia, maka ia masuk neraka. Semoga Allah menjauhkannya dari rahmat. Katakan âmîn!” Maka Rasulullah menjawab, “Âmîn.”
2. Hidungnya berdebu
---------------------------------
Orang yg tidak mau membaca shalawat saat mendengar nama Rasulullah disebut digambarkan oleh Rasulullah sebagai orang yg hidungnya yg berdebu.
Hadits tentang ini banyak diriwayatkan dalam beragai kitab hadits di antaranya oleh Imam Turmudi:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Artinya: “Berdebu hidung seseorang yg namaku disebut di sisinya namun ia tak mau bershalawat kepadaku.”
Kalimat raghima anfu (hidungnya berdebu) dimaknai oleh sementara ulama sebagai kerendahan dan kehinaan. Imam Qurtubi menjelaskan bahwa kalimat itu bisa bermakna bahwa Allah membanting orang tsb hingga jatuh pada hidungnya dan menghancurkannya. Atau itu bermakna bahwa Allah merendahkan orang tersebut. Hidung merupakan anggota badan yg mulia dan tanah merupakan tempat berpijaknya kaki, maka orang yg hidungnya ditempelkan ke tanah berarti ia telah direndahkan dan dihinakan sedemikian rupa. (Abdullah Sirajudin Al-Husaini, As-Shalâtu ‘alan Naby, [Damaskus: Darul Falah, 1990], hal. 47)
Dengan demikian dapat dipahami bahwa orang yg enggan membaca shalawat ketika mendengar nama Rasulullah disebut ia adalah orang yg rendah dan hina di hadapan Allah subhânahu wa ta’âla.
3. Orang yang celaka
----------------------------------
Orang yg enggan bershalawat kepada Nabi ketika nama beliau disebutkan ia disebut oleh Rasulullah sebagai orang yg celaka. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَقَدْ شَقِيَ
Artinya: “Barangsiapa yg aku disebut di sisinya lalu ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah celaka.”
Celaka di sini berarti terhalang dari kebaikan dan jatuh ke dalam keburukan. Orang yang enggan bershalawat ketika nama Rasulullah disebut ia telah menghalangi diri sendiri dari mendapatkan kebaikan dan keutamaan bershalawat yg dapat mendekatkan kepada surga dan menjauhkan dari siksaan api neraka. Maka dengan enggannya bershalawat ia telah mendekatkan dirinya kepada neraka karena ia tidak mendekatkannya kepada surga.
4. Orang yang bakhil
---------------------------------
Orang yg enggan bershalawat kepada Nabi ketika ia mendnegar nama beliau disebut ia dianggap sebagai orag yg bakhil, orang pelit. Bahkan dalam satu riwayat Rasulullah menyebutnya sebagai orang yg paling pelit.
Imam An-Nasa’i meriwayat satu hadits:
الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Artinya:
Orang yg bakhil adalah orang yang ketika aku disebut di sisinya lalu ia tidak bersholawat kepadaku.” (HR. An-Nasai)
Orang yg bakhil adalah yang tidak mau memenuhi hak orang lain yg menjadi kewajibannya. Sebaliknya orang yg mau memenuhi kewajibannya secara sempurna tidak disebut sebagai orang bakhil.
Rosulullah ﷺ adalah orang yg menjadi sebab sebab didapatkannya kebahagiaan dunia dan akherat. Beliau datang sebagai orang yg memberi petunjuk dan rahmat bagi alam semesta. Beliau juga penyelamat bagi manusia dari kejelekan dan kerusakan dunia dan penyelamat di akherat dari segala hal yg tidak disukai dan dari siksaan apai neraka. Bila demikian adanya, tidakkah beliau berhak untuk diagungkan? Tidakkah beliau berhak untuk dihormati ketika namanya dituturkan?
Rasulullah adalah orang yg paling berhak untuk diagungkan dan dihormati dengan sebaik2 pengagungan dan penghormatan. Maka bila seorang yg mendengar nama beliau disebut lalu ia enggan mengagungkannya dgn bershalawat, tidakkah ia pantas disebut sebagai orang yg pelit, bahkan orang yg paling pelit?
5. Salah jalan ke surga
-----------------------------------
Imam At-Thabrani di dalam kitab Al-Mu’jam Al-Kabîr meriwayatkan sebuah hadits:
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَخَطِئَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ؛ خَطِئَ طَرِيقَ الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangsiapa yg aku disebut di sisinya lalu luput ia tak bershalawat kepadaku maka ia telah salah jalan ke surga.”
Tidak diragukan bahwa orang yg salah jalan menuju surga maka ia tidak mendapatkan petunjuk jalan menujunya. Yang terpampang di depannya adalah jalan menuju neraka. Karena di akherat kelak tak ada jalan lain selain dua jalan yg menuju ke surga dan yg ke neraka.
6. Orang yang kasar perangainya
------------------------------------
Abdur Razaq As-Shan’ani di dalam kitab Mushannaf-nya meriwayatkan sebuah hadits:
مِنَ الْجَفَاءِ أَنْ أُذْكَرَ عِنْدَ الرَّجُلِ فَلَا يُصَلِّي عَلَيَّ
Artinya: “Termasuk kasarnya perangai adalah ketika aku disebut di sisi seseorang lalu ia tidak bershalawat kepadaku.”
As-Sakhawi mengartikan kata Al-Jafâ’ sebagai meninggalkan kebaikan dan silaturahmi. Kata Al-Jafâ’ secara mutlak juga berarti kerasnya perangai. Orang yg keras perangainya, yg meninggalkan kebaikan dan silaturahmi, jauh dari dari Rasulullah Muhammad ﷺ.
Dari berbagai hadits di atas yg menuturkan berbagai kejelekan bagi orang yang enggan bershalawat kepada Nabi saat nama beliau disebut para ulama mengambil satu kesimpulan bahwa adalah wajib hukumnya membaca shalawat kepada Nabi manakala nama beliau disebutkan.
Wallahu a'lam
---------------------------------
Semoga kita adalah orang yang Selalu bersolawat tatkala nama Baginda ROSULALLAH ﷺ disebut karena itu adalah salah bentuk adab kita kepada Baginda ROSULALLAH ﷺ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ ۞ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ ۞ نَاصِرِ الحَقِّ بِالحَقِّ ۞ وَالهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ المُسْتَقِيمِ ۞ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيمِ ۩

والسلام عليكم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SABAR

ASSALAMU'ALAIKUM. Hadist tentang Sabar yang Perlu di teladani Sabar merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai Allah Swt. Umat mu...