Rabu, 18 September 2019

Doa Orang Tua Untuk Anak

السلام عليكم ورحممة الله وبركاته

Alhabib 'Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi (Pemilik maulid simthud Duror) berkata:
Apabila kalian melihat anak2 kalian tidak sesuai dg tabi'at kalian, hendaknya kalian amalkan membaca doa ini.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِى فِى أَوْلاَدِى,
وَاحْفَظْهُمْ وَلاَ تَضُرُّهُمْ,
وَوَفِّقْـهُمْ لِطَاعَتِكَ,
وَارْزُقْنِى بِرَّهُـمْ,
بِرَحْمَتِكَ يَـاأرْحَـمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allahumma baarik lii fii aulaadiiy,
wah-fadh-hum walaa tadhurruhum,
wawaffiqhum li-thoo’atika,
war-zuqnii birrohum,
birohmatika yaa ar-hamar-roohimiin
Artinya :
Ya Alloh, berkahi aku pada diri anak2 ku,
dan jagalah mereka serta janganlah Engkau bahayakan,
dan limpahi mereka taufik untuk taat kepada-Mu,
dan karuniakan kepadaku “ ketaatan mereka ( birrul waalidain ) kepadaku,
dg rahmatMu ya Allah, Dzat yg Maha Penyayang
(Dibaca setiap hari ba'da sholat dan setelah membaca do'a ba'da adzan).
.
Catatan:
- Doa ini juga mujarab bagi anak yg nakalnya melampaui batas dan susah mendengar nasehat orang tua.
(dibaca lalu ditiupkan ke dalam air minum dan diminumkan kpd si-anak, Insya Allah!).
- dan boleh juga baca ayat kursi sekali lalu tiupkan ke ubun2nya pada saat anak itu sedang tidur....
- Semoga anak2 kita dijadikan anak2 yg sholeh & sholehah, aamiin Ya Rabbal Aalamiin.. ..
والسلام عليكم

Selasa, 10 September 2019

Hari Asyuro

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dalam kitab irsyadul ibad syekh zainuddin al-Malibari menuliskan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Syaikhan (Bukhari dan Muslim). Dari Ibnu Abbas ra berkata pada saat Rasulullah datang ke Madinah beliau menemui orang-orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari asyura’, Rasulullah berkata “hari apa ini ..?” Orang Yahudi menjawab ini hari yang baik, pada hari ini Allah menyelamatkan Nabi Musa dan kaumnya. Maka Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Nabi Muhammad Saw bersabda:
فَنَحْنُ أَحَقُّ وَأَوْلَى بِمُوْسَى مِنْكُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ أَصْحَابَهُ بِصِيَامِهِ
“Kita lebih benar dan lebih utama dari Musa dari kalian. Maka Musa puasa pada hari itu, dan memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk puasa”
Dalam hadits lain berbunyi:
انَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ
“Aisyah ra. berkata Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897)
Melihat beberapa keistimewaan dari puasa ayura’ di atas, sudah sepatutnya kita sebagai orang muslim yang beriman bisa melakukan apa yang sudah dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw , walapun secara hukum puasa tersebut termasuk kategori puasa sunnah. Bagaimana dengan puasa tasu’a? Tidak hanya puasa pada hari kesepuluh saja, alangkah baiknya jika diikuti dengan puasa pada hari sebelumya (tasu’a) hari kesembilan atau sesudahnya dihari kesebelas.
Ibnu abbas berkata “Berpuasalah pada hari asyura’ dan berbedalah dengan orang yahudi. Berpuasalah sehari sebelum asyura’ dan sehari sesudahnya.” (HR Ahmad)
Dalam riwayat Imam Baihaqi disebutkan:
صُوْمُوْا التَّاسِعُ وَالْعَاشِرُ وَلَا تُشَبِّهُوْا بِالْيَهُوْدِ
“Berpuasalah pada hari tasu’a dan asyura’ dan janganlah kalian semua menyerupai orang-orang yahudi.”
Doa Pada Malam Asyura’
Doa merupakan wujud pengahambaan kita kepada Allah Swt. Dengan doa kita berarti membutuhkan pertolongan Dzat yang Maha Menolong. Namun sebaliknya kalau kita enggan berdoa maka kita termasuk orang yang menyombongkan diri. Dan doa merupakan saif (pedang) bagi orang yang beriman. Termasuk tradisi yang sudah dihidupkan oleh ulama ulama salaf yaitu menghidupkan malam asyura’ dengan dzikir dan doa.
Barang siapa yang mengerjakan ibadah pada malam asyura’ , maka dia seakan-akan beribadah kepada Allah seperti beribadahnya semua mahluk yang berada di tujuh langit. Hal ini sebagai mana yang disebutkan dalam kitab I’anatu al-Tholibin. al-Allamah al-Dairobi dan Sayid Muhammad al-Amir menukil keterangan Imam al-Ajhuri yang mengatakan bahwa “Barang siapa yang pada malam atau hari asyura’ membaca wirid حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ اْلمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ tujuh puluh kali Insya Allah sepanjang tahun akan di lindungi oleh allah dari musibah dan hal yang buruk.
Adapun doa pada malam asyura’ seperti berikut ini
بسم الله الرحمن الرحيم وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَمْ سُبْحَانَ الله مِلأَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَىَ الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الِّرضَى وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْ اللهِ إِلّاَ إِلَيْهِ. سُبْحَانَ الله عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ وَعَدَدَ كَالِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُالِّهَا، أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلِّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَامَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلاَ حَوْلَا وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِى وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمض الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ
Memberi Nafkah Yang Lebih Istimewa
Salah satu tradisi yang dilakukan oleh ulama salaf pada hari asyura’ yaitu memberi nafkah yang lebih kepada orang yang wajib diberi nafkah. Maksudnya bagi kepala keluarga alangkah baiknnya pada hari asyura’ ini, menyajikan menu yang spesial,yang lebih enak dan lezat dari hari selainnya. Imam al-Thabrani dan Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri:
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ سَنَتِهِ كُلِّهَا
“Barangsiapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari a syura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rizki) kepadanya sepanjang tahun”.
Ada kisah menarik dari seorang ulama’ yang membuktikan tentang keabsahan hadits itu. Yaitu Sufyan bin Uyainah. Dia berkata “Saya telah mencoba dan mengamalkan hadits tersebut selama kurang lebih 50 tahun atau 60 tahun, dan hal itu benar dan mujarabnya benar.”
Ber sedekah
Sebenarnya untuk tradisi bersedekah ini tidak harus pada hari asyura’. Karena sedekah bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Semakin banyak bersedekah semakin banyak pula kebaikan yang akan kita terima. Sedekah juga diyakini bisa menolak dari bahaya (bala’) yang menimpa diri orang yang mengamalkanya. Pada hari asyura’ ini ada keistimewaan dan kelebihan bagi orang yang mau bersedekah. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Madiny dari Ibnu Umar berkata:
مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ ، وَمَنْ تَصَدّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَّقَةٍ السَّنَةِ
“Barang siapa berpuasa pada hari asyura’ seakan akan s e perti puasa satu tahun. Dan barangsiapa bershodaqoh pada hari asyura’ maka seperti shodaqoh satu tahun”.
والسلام عليكم


SABAR

ASSALAMU'ALAIKUM. Hadist tentang Sabar yang Perlu di teladani Sabar merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai Allah Swt. Umat mu...