Senin, 06 Mei 2019

ANTARA ROMADHONI DAN ROMADHONA

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
ANTARA ROMADHONA DAN ROMADHONI (ROMADHONI LEBIH KUAT)
Oleh Adji Prodesign pada 20 Juli 2012 pukul 12:19
Indah Azza
lafadz AN ADAI FARDLIS SYAHRI ROMADONA apaAN ADAI FARDLIS SYAHRI ROMADONI?Tolong jelasain dan ibarohnya+ditarjemahkan
JAWABAN :
Thowiq Menuju Surga
menurut saya AN ADAI FARDLISYAHU ROMADLOONI. dibaca jer karna menjadi mudlof ilahnya lafadl SYAHRI. dan di alamti dengan kasroh karna lafadl ROMADLOON mudlof pd lafadl setelahnya yaitu lafadl HADZIHIS SANATI, ta'bir dari kitab fathul mu'in ( وأكمالها أي النية : نويت عن أداء فرض رمضان ( بالجار للإضافة لما بعده) هذه السنة لله تعالى .......ه
Krici-an Wae
Mutafaq..dgn Jwbn Dr Kyai Thofiq..jg Dgn Bab Idzofah..jg Di Trgkan Dlm Kt Bajuri
Kalo Bicra Dgn Bacaan ROMADZONA , Mari Bersama2 Buka Alfiyah Ibnu Malik, Bab Ghuiru Munshorif
Aslim Tas'ad Al Khusaini
KALO dibaca fathah ROMADONA, berarti kalimat sesudahnya bukan mudof ileh.tetapi berdiri sendiri jd dorof.jadi dibaca HADZIHIS SANATA bin nasbi
ini terjadi krna romadona bukan dimudofkan, jadinya masih utuh sifat ghoiru munsorifnya
Dheewie AL
HA AN ADAI FARDHI SYAHRI ROMADHONA bukan romadhoni krn jd mudof ileh dan itu isim ghoiru munshorif jadi alamat jer nya dengan fathah. Mohon di koreksi admin
Amak Alaudin
baik sy copaskan dialognya, mohon tidak berkomentar sebelum dipahami dialognya...:yang intinya adalah ROMADHONI Lebih Kuat Dari pada ROMADHONA.
Pendapat ke 1 (RAMADHONI) :
1. Apakah ada masalah? Tidak ada. Yang menjadi masalah adalah Nahwu atau tatabahasa yang kita pakai. Mengapa banyak orang membaca "Ramadhana", padahal jelas-jelas RAMADHANA adalah mudhof ilaih (yang ditumpangi). Mudhof ilaih adalah kata yang ditumpangi oleh kata sebelumnya yaitu SYAHRI. Setiap mudhoif ilaih (yang ditumpangi) jelas harus jar (kasrah). Jadi di sini sangat jelas niat itu harus dirubah lafaznya menjadi: RAMADHANI. "Nawaitu Shouma Ghodin 'An Adaa'i Fardhi Syahri RAMADHAANI Hazihis Sanati Lillahi Ta'ala".Dasar :
وأكمالها أي النية : نويت عن أداء فرض رمضان ( بالجار للإضافة لما بعده) هذه السنة لله تعالى .......Mahalus syahid :“Romadhoni” dengan jer karena Idhofah pada lafadz sebelumnya
( fathul mu'in cetakan alhidayah halaman 55 baris 32 dari atas atau baris 4 dari bawah)
ASSANATU-ASSANATA-ASSANATI (yang artinya "tahun") adalah zharaf zaman (kata keterangan waktu), tapi dia kedudukannya sebagai mudhof ilaih dari ROMADONI.
2. bahwa ROMADONI tetap harus dibaca ROMADONI. kedudukan ROMADON hanya sekedar mudhof ilaih itu tidak apa-apa. Dia harus ROMADONA. Tapi kalau dia diidofatkan lagi dan dia berkedudukan menjadi mudhof sedangkan kata sesudahnya mudhof ilaih, dia wajib kasrah. Alias ROMADONI.
Kalau di i’robi kurang lebihnya begini :
ada'i=mudhof
syahri=mudhof ilaih
syahri=mudhof
romadona=mudhof ilaih
romadoni=mudhofhazihis
sanati=mudhof ilaih
3. kata Romadhon pada niat puasa, apakah dibaca Romadhona atau Romadhoni. Sebetulnya kedua-duanya dibaca jer/jar. Cuma, Romadhona alamat (tanda) jar-nya fathah dengan Alasan dia isim ghair munsarif/ghair muawwan. Romadhon dibaca Romadhona ini sudah berlaku umum dimasyarakat. Sampai kemudian belakang ini, para ahli tata bahasa Arab (nahwiyyin) Menemukan bahwa kurang tepat Romadhon pada niat puasa dibaca Romadhona, karena selain menjadi mudhof ilaih dia juga menjadi mudhof untuk kalimat Hadzihi (ini bukan zhorof tetapi isim isyarah) yang berkedudukan sebagai mudhof ilaih dari kata Romadhon. Maka dengan begitu, Romadhon dibaca Romadhoni, dengan tanda jar-nya kasrah bukan fathah.
4. Saya kira alasan itu (ROMADHONA) tidak kuat, karena Ramadhani tadi di-idhofatkan pula pada lafaz sesudahnya, yaitu HAZIHIS SANATI. Karena di sini sudah tidak ada faktor (illat) yang mengharuskan dibaca fathah, maka alasan itupun gugur. Artinya, lafaz itu sudah tidak lagi musti dibaca fathah ketika diidofatkan. Jadi, yang benar adalah RAMADHANI
Pendapat ke 2 (RAMADHANA) :
_______________________________
1. RAMADHANI dibaca RAMADHANA karena RAMADHANI termasuk isim ghair munsharif (isim yang tidak menerima tanwin). Mengapa dia menjadi isim ghair munsharif sehingga tidak bisa menerima tanwin? Karena dia alami dan ziyadah alif-nun (kata benda dan mendapat tambahan dua huruf yaitu alif dan nun).
ROMADON adalah isim ghair munsharif, dan apabila dijarkan harus dibaca fathah Kecuali bila ditambah Alif dan Lam dan idhofat!! Jadi bukan Alif Lam saja.Dasar :
وَجُرَّ بِالْفَتْحَةِ مَا لاَ يَنْصَرِفْ * مَا لَمْ يُضَفْ أَوْ يَكُ بَعْدَ أَلْ رَدِفْ
Setiap Isim yang tidak Munshorif dijarrkan dengan Harakah Fathah, selama tidak Mudhof atau tidak jatuh sesudah AL. (ibnu aqil cetakan alhidayah bait ke 43 halaman 13 )
2. kalimat (kalimat dalam bahasa arab adalah “kata” dalam bahasa Indonesia) "hazihi" adalah isim isyarah, tetapi yang kita bahas kan tarkibnya (susunannya) bukan kalimat perkalimat. Klo misalnya saya ditanya "hazihi" ini isim apa? maka akan saya jawab ini isim isyarah, tetapi klo saya ditanya apa kedudukan kalimat "hazihi" dalam jumlah ini (jumlah adalah kalimat dalam bahasa Indonesia), maka saya akan menjawab ini adalah dharaf (dharaf adalah keterangan tempat atau masa, tapi ini dalam pengertian ilmu nahwu bukan ilmu sharaf) karena kalimat "hazihi" yang kemudian diikuti dengan kalimat "al-sanati" menunjukan masa dilaksanakannya puasa yang berarti tahun ini. Jadi "hazihi" bukan mudlaf ilaih untuk kalimat sebelumnya dan juga bukan mudlaf untuk kalimat sesudahnya. Bahwa kalimat "hazihi" dan "al-sanati" bukan bentuk idhafah (gabungan kalimat) tetapi kalimat "al-sanati" adalah badal (pengganti) dari kalimat "hazihi, karena setiap isim isyarah yang kemudian diikuti dengan isim ma'rifat atau lebih tepatnya dengan isim yang disertai alif lam, maka isim tersebut adalah badal dari isim isyarahnya. Sedang, apabila setelah isim isyarah adalah isim nakirah maka isim tersebut menjadi khabar dari isim isyarah tersebut. silakan dibuka di kitab Majmu' Durus al-Arabiyah bab isim isyarah atau di Alifiyah juga ada tapi babnya saya lupa.
3. kalimat "ramadlan" tetap menggunakan tanda jar fathah. mengapademikian? karena kalimat "ramadlan" tidak dimasuki alif lam, jadi isim ghairu munsharifnya tidak gugur walaupun diidhafahkan dengan kalimat sebelumnya,kecuali klo dimasuki alif lam maka ke-gharu munsharifannya akan gugur dan menjadi isim biasa yang tanda jernya menggunakan kasrah."hazihissanati" bukan mudhof ilaih tapi dhorof jadi jadi "ramadlan" tetap dibaca jer dengan tanda fathah.
Ajid Aziz Al-Abbasiyy
Kang Amak@Benr kuwi. Jawabannya sudah panjang, lebar dan benar. Kalau mau pake "Romadloona" boleh saja, asal jangan ditambah hadzihi sanati.
Lafal niyatnya jadi begini: NAWAITU SHOUMA GHODIN 'AN ADAAI FARDLI SYAHRI ROMADLOONA LILLAAHI TA'AALAA (tanpa haadzihis sanati).
Saya tambahkan. Niat puasa paling sedikit dan sah adalah sbb: NAWAITU SHOUMA ROMADLLOONA. (Saya niyat puasa Romadlon). Bisa dilihat di Fat'ul Muin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SABAR

ASSALAMU'ALAIKUM. Hadist tentang Sabar yang Perlu di teladani Sabar merupakan perilaku terpuji yang sangat disukai Allah Swt. Umat mu...